Buku bersampul warna
hitam bertuliskan The Satanic Bible sempat membuat warga ibu kota Jakarta Panik.
Buku karangan pendiri Gereja Setan, Anton Szandor LaVey ini sempat terpampang jelas di rak buku toko Kinokuniya, Grand Indonesia Mall.
Aliran gereja setan
memang dilarang keras masuk ke Indonesia, sehingga wajar bila banyak orang bereaksi
ketika melihat buku yang dianggap sebagai kitab suci gereja setan ini justru
beredar bebas di pasaran. Kabar meresahkan ini telah sampai ke telinga Anggota Komisi
VIII DPR Maman Imanulhaq. Ia meminta negara segera bertindak tegas terkait peredaran buku itu.
“Menurut saya buku-buku
yang disekiranya penyebab penghancuran moral dan tak sesuai moral bangsa kita
perlu ada kehadiran negara menarik buku-buku itu,” ucap Maman, seperti dilansir Rimanews.com, Rabu (6/1).
Ia juga mengajak
aparat penegak hukum untuk mengawasi peredaran buku tersebut. Bila perlu, berani
menarik buku-buku tersebut dari pasaran. “Negara harus hati-hati. Aparat jangan
ketakutan, kita harus ambil sempel kalau isinya enggak bermutu merusak bangsa harus ditarik,” tandasnya.
Hingga berita ini
diturunkan, toko buku Kinokuniya telah menarik buku-buku The Satanic Bible dari
rak dan menyimpannya di gudang. Buku ini awalnya dibanderol dengan harga Rp152.000.
Sayangnya, pihak toko buku enggan menyebutkan jumlah buku yang masih tersimpan.
Pemberitaan ini mengingatkan
agar setiap pembaca boleh waspada dengan beragam buku yang sedang beredar di pasaran.
Sebab beragam cara dilakukan pihak pembenci Tuhan untuk menyesatkan orang-orang
beriman.